Kiswah adalah kain yang menutupi ka'bah di Makkah, Arab Saudi. Kain ini
biasanya diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari ketika
jamaah haji berjalan ke bukit Arafah pada musim haji, nama kiswah dalam
bahasa arab berarti selubung (kain yang dikenakan pada peti).
Setiap tahun kiswah lama diangkat, dipotong-potong menjadi bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, pejabat muslim asing yang berkunjung dan organisasi asing. Beberapa di antara mereka turut bertukar suvenir haji.
Kain ini memiliki luas 658m² dan terbuat dari sutera seberat 670kg, jahitannya terdiri dari benang emas seberat 15kg untuk menuliskan ayat-ayat al-qur'an dan nama-nama Allah SWT. Kain ini terdiri dari 47 bagian kain dan masing-masing kain memiliki panjang 14m dan lebar 101m.
Kiswah sudah di produksi sejak tahun 1931 di sebuah pabrik dan di lakukan secara modern, menggunakan mesin tenun modern dan memperkerjakan 240 pengrajin dan pekerja, mulai dari bagian tenaga kasar, staf, seniman, dan administrasi, di area pabrik seluas 10 hektar. Dalam pabrik itulah, kiswah di buat secara massal. Meliputi semua tahapan produksi, mulai dari perencanaan, pembuatan gambar, pencucian emas murni dan perak, hingga pemintalan kaligrafi dan penjahitan. Sebelum di produksi di Mekkah, kiswah biasanya di buat di luar Arab Saudi, seperti Mesir.
Ka'bah mulai tertutup kiswah sejak zaman Nabi Ismail as, kiswah yang saat itu digunakan berbeda dengan kiswah yang di gunakan sekarang, kiswah yang di kenakan dulu berupa kain beludru yang terbuat dari kulit unta. Namun, ketika zaman Nabi Muhammad SAW, kiswah diperintahkan terbuat dari kain Yaman. Dan ketika zaman Khulafaur Rasyidin, kiswah terbuat dari kain benang kapas.
Pada zaman dahulu, kiswah tidak selalu berwarna hitam legam, kain penutup ka'bah ini pernah berwarna putih, kuning, hijau, dan merah. kiswah merah merupakan kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun Yaman. Kiswah putih di produksi pada zaman khalifah Ma'mun Ar-Rasyid. Sedangkan kiswah hijau di produksi atas perintah khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah.
Pergantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak khalifah Al-Mamum dari dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya di putuskan, bahwa warna kiswah itu ditetapkan dari waktu ke waktu, yaitu warna hitam. Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, namun warnanya tetap hitam.
Pada masa Rasulullah SAW, kiswah tidak diganti setiap tahunnya seperti sekarang, konon kiswah tidak diganti sampai kemudian terbakar, ada seorang perempuan yang membakar wewangian di sekitar ka'bah dan tanpa sengaja membakar kiswah ka'bah.
Setiap tahun kiswah lama diangkat, dipotong-potong menjadi bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, pejabat muslim asing yang berkunjung dan organisasi asing. Beberapa di antara mereka turut bertukar suvenir haji.
Kain ini memiliki luas 658m² dan terbuat dari sutera seberat 670kg, jahitannya terdiri dari benang emas seberat 15kg untuk menuliskan ayat-ayat al-qur'an dan nama-nama Allah SWT. Kain ini terdiri dari 47 bagian kain dan masing-masing kain memiliki panjang 14m dan lebar 101m.
Kiswah sudah di produksi sejak tahun 1931 di sebuah pabrik dan di lakukan secara modern, menggunakan mesin tenun modern dan memperkerjakan 240 pengrajin dan pekerja, mulai dari bagian tenaga kasar, staf, seniman, dan administrasi, di area pabrik seluas 10 hektar. Dalam pabrik itulah, kiswah di buat secara massal. Meliputi semua tahapan produksi, mulai dari perencanaan, pembuatan gambar, pencucian emas murni dan perak, hingga pemintalan kaligrafi dan penjahitan. Sebelum di produksi di Mekkah, kiswah biasanya di buat di luar Arab Saudi, seperti Mesir.
Ka'bah mulai tertutup kiswah sejak zaman Nabi Ismail as, kiswah yang saat itu digunakan berbeda dengan kiswah yang di gunakan sekarang, kiswah yang di kenakan dulu berupa kain beludru yang terbuat dari kulit unta. Namun, ketika zaman Nabi Muhammad SAW, kiswah diperintahkan terbuat dari kain Yaman. Dan ketika zaman Khulafaur Rasyidin, kiswah terbuat dari kain benang kapas.
Pada zaman dahulu, kiswah tidak selalu berwarna hitam legam, kain penutup ka'bah ini pernah berwarna putih, kuning, hijau, dan merah. kiswah merah merupakan kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun Yaman. Kiswah putih di produksi pada zaman khalifah Ma'mun Ar-Rasyid. Sedangkan kiswah hijau di produksi atas perintah khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah.
Pergantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak khalifah Al-Mamum dari dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya di putuskan, bahwa warna kiswah itu ditetapkan dari waktu ke waktu, yaitu warna hitam. Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, namun warnanya tetap hitam.
Pada masa Rasulullah SAW, kiswah tidak diganti setiap tahunnya seperti sekarang, konon kiswah tidak diganti sampai kemudian terbakar, ada seorang perempuan yang membakar wewangian di sekitar ka'bah dan tanpa sengaja membakar kiswah ka'bah.
Tambahkan Komentar Sembunyikan